Thursday, January 10, 2013

makalah Tafsir al-Qur'an al-karim Tafsir atas Surat-surat Pendek berdasarkan urutan Wahyu M.Quraish Shihab


PERKEMBANGAN TAFSIR DI NUSANTARA

TAFSIR AL-QUR’AN AL-KARIM
( M. QURAISH SHIHAB )
Tafsir Atas Surat-surat Pendek Berdasarkan Urutan Turunnya Wahyu
Oleh :
Muhaiyyidin Bin MustApha & Nor Aiesah Binti Jusoh


DOSEN PEMBIMBING
USTAZ SYUKRI ZULFAN

BAB I
PENDAHULUAN

            Al-Quran merupakan wahyu daripada Allah s.w.t kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantaraan Jibrail sebagai petunjuk pada umat manusia. Al-Quran bersifat universal, tidak dibatasi oleh dimensi waktu dan tempat. Di dalam memahami ayat Al-Quran dengan lebih jelas lagi lahirlah ramai mufasir Al-Quran dan Ilmu Tafsir. Ilmu ini penting bagi memperjelas maksud serta penguraian lafazh pengertian Al-Quran dengan lebih tepat lagi. [1]
            Di dalam makalah yang singkat ini penulis ingin
mencoba membahas tentang biografi, metode, corak serta alasan dan motivasi apa yang mendorong M.Quraish Shihab untuk menciptakan sebuah karya penafsiran yang berjudul Tafsir Al-Qur’an Al-Karim, Tafsir Atas Surat-Surat Pendek Berdasarkan Urutan Turunnya Wahyu. Kajian ini akan memberikan gambaran kefahaman beliau dalam mengulas ayat-ayat al-Qur’an.

BAB II
PERBAHASAN
2.1       Biografi Pengarang
            M. Quraish Shihab adalah seorang ahli tafsir kontemperari abad ini khasnya di Nusantara. Beliau dilahirkan di Rappang. Sulewesi Selatan pada 16 Februari 1944, dan beliau berasal dari keturunan Arab. Ayahnya Prof. KH Abdulrahman Shihab (1905-1986), adalah seorang ulama dalam bidang tafsir. Beliaulah antara yang telah mengasas Universiti Muslim Indonesia ( UMI ) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin, di Ujung Pandang.
M.Quraish Shihab mendapat didikan peringkat awalnya dari ayahanda beliau, dan seterusnya belajar di Sekolah Dasar dan lanjutan di Kota (Bandar) Malang, Jawa Timur, dan pada masa yang sama belajar di Pondok Pasentren Darul Hadith al-Faqihiyyah. Seterusnya pada tahun 1958 diusia 14 tahun, beliau dihantar melanjutkan pelajarannya ke Mesir dengan memasuki thanawiyyah al-Azhar, seterusnya memasuki Universiti al-Azhar dalam Fakultas Ushuluddin (Jabatan Tafsir dan Hadith). Pada tahun 1969 beliau melanjutkan pelajaran ke peringkat Master dalam bidang yang sama.
Pada tahun 1982, dengan Disertasi berjudul Nazhm Al-Durar Li Al-Biqa’I, beliau berhasil meraih gelar Doktor dalam ilmu-ilmu Al-Qur’an dengan penghargaan tingkat 1 (Mumtaz Ma’a Martabat Al-Syarf Al-‘Ula). Dengan prestasinya itu, dia tercatat sebagai orang pertama di Asia Tenggara yang meraih gelar tersebut.
Pengabdian dibidang pendidikan mengantarkan Quraish Shihab menjadi Rektor IAIN Syarif Hidayatullah pada tahun 1992-1998. Beliau juga dipercayakan untuk menduduki berbagai jabatan. Antaranya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MPU) pusat tahun 1985-1998, Anggota Lajnah Pentashih Al-Quran Departement Agama sejak 1989, Anggota MPR RI 1982-1987. Dan sehingga sekarang beliau adalah Dosen Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta dan Direktur Pusat Studi Al-Quran (PSQ) Jakarta.


Karya Penulisan  M. Quraish Shihab
Diantara karya-karya M. Quraish Shihab adalah sebagai berikut :
·         Mukjizat Al-Quran Di Tinjau Dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah Dan Pemberitaan Ghaib ( Bandung : Mizan, 1996).
·         Tafsir Al-Amanah (Jakarta: Pustaka Kartini,1992).
·         Membumikan Al-Quran (Bandung: Mizan, 1995).
·         Studi Kritis Al-Manar (Bandung: Pustaka Hidayah, 1994).
·         Wawasan Al-Quran: Tafsir Maudhi Atas Berbagai Persoalan Umat (Bandung: Mizan, 1996).
·         Tafsir Al-Quran Al-Karim: Tafsir Atas Surat-surat Pendek Berdasarkan Urutan Turunya Wahyu (Bandung: Pustaka Hidayah,1999).
·         Pengantin Al-Quran (Jakarta : Lentera Hati,1999)
·         Tafsir Al-Quran (Bandung :Pustaka Hidayah, 1997)
·         Logika Agama: Batas-batas Akal Dan Kedudukan Wahyu Dalam Al-Quran.
·         Tafsir Al-Manar, Keistimewaan Dan Kelemahannya (Ujung Pandang: Iain Alauddin, 1984).
·         Mahkota Tuntuna Ilahi: Tafsir Surat Al Fatihah (Jakarta: Untagma, 1988).
·         Tafsir Al-Misbah (Jakarta: Lentera Hati, 2003).
·         Menyingkap Tabir Ilahi: Tafsir Asma Al-Husna (Bandung: Lentera Hati, 1998)
·         Al-Qur’an dan Maknanya (Jakarta: Lentera Hati)

Dan masih banyak lagi hasil karya yang ditulis oleh beliau.


2.2       Latar Belakang Penulisan
Pada tahun 1997 penerbit pustaka hidayah telah menerbitkan karya penulis “ Tafsir Al-Qur’an Al-Karim”. Buku ini beredar setelah buku terdahulu, yaitu wawasan Al-Quran, sebahagian uraian yang disajikan di dalam kitab ini telah selesai penulisannya jauh sebelum terbitnya wawasan Al-Quran,bahkan telah termuat dalam majalah Amanah beberapa tahun yang lalu.
Ketika M.Quraish Shihab menulis kitab tafsir ini, beliau lebih terpengaruh oleh pengalaman selama belasan tahun mengajar tafsir di Perguruan Tinggi. Dalam satu semester hanya beberapa belas ayat yang dapat diselesaikan pembahasannya, karena itu terjadi banyak pengulangan dalam penafsirannya. [2]

2.3       Metode Dan Corak Tafsir
            Metode yang digunakan di dalam Tafsir Al-Qur’anul Karim ini adalah dengan menggunakan metode tahlili. Yakni menafsirkan ayat demi ayat sesuai dengan susunannya dalam setiap surah dengan bentuk bil-ma’tsur. M. Quraish juga mengemukakan uraian-uraiannya dengan corak lughawi yaitu meneliti kosakata atau ungkapan Al-Quran dengan merujuk kepada pandangan pakar-pakar bahasa, kemudian memperhatikan bagaimana kosa kata atau ungkapan itu digunakan  di dalam Al-Qur’an, lalu memahami arti ayat atas dasar penggunaan kata tersebut oleh al-Qur’an.[3] Beliau juga memberi muatan makna (pengertian) yang berbeda pada kata tersebut.


2.4       Sistematika Penulisan Dan Penyusunan
            Sistematika penulisan M.Quraish Shihab di dalam kitab tafsir ini tidak menyajikan uraian dengan mengikuti runtutan surah-surah sebagaimana tercantum di dalam mush-haf, tetapi memilih mendasarkan pada perurutan masa turun surat-surat tersebut. Yakni 24 surah yang  dimulai dengan Al-Fatihah sebagai induk al-qur’an, lalu disusuli dengan surat yang memuat wahyu pertama iaitu surat Iqra’, selanjutnya surat Al-Muzzammil, Al-Muddatstsir, dan seterusnya hingga surat Ath-Thariq.[4]
Berikut adalah perbedaan urutan surah mengikut Tafsir Al-Qur’anul Karim dan Mush-Haf Al-Qur’an :


Tafsir Al-Quranul Karim


Mush-haf Al-Quran












Tafsir Al-Quranul
Karim


Mush-haf Al-Quran

Surah Al-Fatihah

Surah Al- Fatihah
Surah At-Takatsur

Surah At-Takatsur
Surah Al-‘Alaq

Surah Al-Muzzammil
Surah Al-Ma’un

Surah Al-‘Ashr
Surah Al-Muzzammil

Surah Al-Muddatstsir
Surah Al-Kafirun

Surah Al-Humazah
Surah Al-Muddatstsir

Surah At-Takwir
Surah Al-Fil

Surah Al-Fil
Surah Al-Lahab

Surah At-Thariq
Surah Al-Ikhlash

Surah Al-Ma’un
Surah At-Takwir

Surah Al-A’la
Surah Al-Falaq

Surah Al-Kautsar
Surah Al-A’la

Surah Adh-Dhuha
Surah An-Nas

Surah Al-Kafirun
Surah Asy-Syarh

Surah Asy-Syarh
Surah Al-Qadr

Surah An-Nasr
Surah Al-‘Ashr

Surah At-Tin
Surah At-Tin

Surah Al-Lahab
Surah Adh-Dhuha

Surah Al-‘Alaq
Surah Al-Humazah

Surah Al-Ikhlas
Surah Al-‘Adiyat

Surah Al-Qadr
Surah Al-Balad

Surah Al-Falaq
Surah Al-Kautsar

Surah Al-‘Adiyat
Surah Ath-Thariq

Surah An-Nas


2.6       Sumber Rujukan Tafsir Al-Quranul Karim
            Uraian-uraian tafsir dalam buku ini banyak merujuk kepada Al-Quran dan Sunnah. Selain itu beliau juga banyak merujuk kepada pakar-pakar bahasa. M.Quraish shihab juga banyak mengambil pendapat ulama’-ulama’ terkemuka dalam perbahasannya. Antaranya adalah pendapat Muhammad Abduh, Sayyid Qutub, Al-Maraghi dan lain-lain.

2.7       Keistimewaan Dan Kekurangan Tafsir
a)      Keistimewaan Tafsir Al-Qur’an Al-Karim.

1.      Berbahasa Indonesia. Untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia memahaminya.
2.      Kaedah yang disajikan boleh jadi sesuai untuk dihidangkan kepada para mahasiswa yang mempelajari mata kuliah tafsir.[5]
3.      Pemakai tafsir ini dikalangan cendekiawan dan ilmu.


b)      Kekurangan Tafsir Al-Qur’an Al-Karim.

1.      Kurang digunakan untuk rujukan.
2.      Kurang menarik minat kebanyakkan orang.
3.      Penafsiran yang bertele-tele dalam uraian mengenai pengertian kosa kata. Sehingga sukar difahami dalam waktu yang relatif singkat.
4.      Berbahasa Indonesia. Sukar untuk dipahami oleh pembaca yang tidak mengerti bahasa Indonesia.


2.8       Contoh Penafsiran
إن الإنسان لفى خسر
  1. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

Kata al-insan (manusia) – sebagaimana telah diuraikan dengan terperinci pada surah Al-Alaq –terambil dari akar kata yang dapat bererti “gerak /dinamisme” , “lupa” merasa bahagia/senang” .
Ketiga arti ini mengaggarkan sebahagian dari sifat atau ciri khas manusia: ia bergerak bahkan seyogianya memiliki dinamisme ; ia juga memiliki sifat lupa atau seyogianya melupakan kesalahan-kesalahan orang lain ; dan ia pun merasa bahagia dan senang bila bertemu dengan jenisnya, atau seyogianya selalu berusaha memberi kesenangan dan kebahagian kepada diri dan makhluk-makhluk lainnya.
Dapat disumpulkan bahwa dalam Al-quran , semua kata al-insan ( الانسان ) yang menggambil bentuk definite ( ma’rifah) menunjukkan kepada jenis-jenis manusia tanpa kecuali, baik mukmin maupun kafir.
Menyangkut ayat yang ditafsirkan ini, sedikit catatan yang diberikan Abduh menyangkut kata tersebut perlu dikemukakan, yakni bahwa kata manusia disini, walaupun bersifat umum, tetapi tidak mencakup mereka yang tidak mukallaf seperti mereka yang belum dewasa,atau gila. Selain mereka, semua manusia di dalam kerugian.
BAB III
KESIMPULAN

Memahami isi kandungan Al-Qur’an adalah kewajiban bagi kita sebagai umat Islam. Oleh karena itu, perlu bagi kita untuk mengkaji tafsir-tafsir khususnya yang telah ada di Nusantara agar kita bisa memetik ilmu-ilmu dari para penulis tafsir-tafsir tersebut. Dalam pembahasan makalah ini, penulis membahas tentang tafsir Al-Qur’an Al-Karim tafsir Atas Surat-surat Pendek Berdasarkan Urutan Turunnya Wahyu. Beliau adalah salah seorang mufassir terkenal di Indonesia, yakni M.Quraish Shihab.
Dalam tafsir ini, M. Quraish  menggunakan metode tahlili dengan bentuk penafsiran bil ma’stur.  Adapun corak yang digunakannya adalah corak lughawi yaitu meneliti kosakata atau ungkapan Al-Quran dengan merujuk kepada pandangan pakar-pakar bahasa.
Moga pembaca mendapat info tentang biografi beliau sebagai seorang penulis, jaulah keilmuan yang ditempuh, kitab tafsir beliau, nama kitabnya, metode, corak, serta kandungan dari Tafsir ini.

muhaiyidin & aiesah


10
 
 

DAFTAR PUSTAKA



  1. Tafsir Al-Qur’an Al-Karim Atas Surat-Surat Pendek Berdasarkan Urutan Turunnya Wahyu. M. Quraish Shihab. Pustaka Hidayah. Cet.III. 1999.
  2. 11
     
    Tafsir al-misbah, M.Quraish Shihab. volume 1. Lentera Hati. Cet.IX. 2007.


[1] Prof. DR. H. Rachmat Syafe’I MA, Pengatar Ilmu Tafsir, (Pustaka Setia : Bandung), 2006, hlmn.214.
[2] Tafsir Al-Mishbah/M.Quraish Shihab/volume 1
[3] Tafsir Al-Quran Al-Karim Atas Surat-Surat Pendek Berdasarkan Urutan Turunnya Wahyu/M.Quraish Shihab/m/s vi
[4] Tafsir Al-Mishbah/M.Quraish Shihab/volume 1
[5] Tafsir al-misbah/m.quraish shihab.

3 comments:

  1. terima kasih.. hasil dari makalah semester kemarin.. syukri aba ni mahasiswa ushuludin ke..? yg satu kelas sama pak syamsul pd mata kuliah majaz al-Quran..?

    ReplyDelete