PERKEMBANGAN TAFSIR DI NUSANTARA
TAFSIR AL-QUR’AN AL-KARIM
( M. QURAISH SHIHAB )
Tafsir Atas Surat-surat Pendek Berdasarkan Urutan Turunnya Wahyu
Oleh :
DOSEN
PEMBIMBING
USTAZ SYUKRI
ZULFAN
BAB I
PENDAHULUAN
Al-Quran
merupakan wahyu daripada Allah s.w.t kepada Nabi Muhammad SAW. melalui
perantaraan Jibrail sebagai petunjuk pada umat manusia. Al-Quran bersifat
universal, tidak dibatasi oleh dimensi waktu dan tempat. Di dalam memahami ayat
Al-Quran dengan lebih jelas lagi lahirlah ramai mufasir Al-Quran dan Ilmu
Tafsir. Ilmu ini penting bagi memperjelas maksud serta penguraian lafazh pengertian
Al-Quran dengan lebih tepat lagi. [1]
Di
dalam makalah yang singkat ini penulis ingin
mencoba membahas tentang biografi, metode, corak serta alasan dan motivasi apa yang mendorong M.Quraish Shihab untuk menciptakan sebuah karya penafsiran yang berjudul Tafsir Al-Qur’an Al-Karim, Tafsir Atas Surat-Surat Pendek Berdasarkan Urutan Turunnya Wahyu. Kajian ini akan memberikan gambaran kefahaman beliau dalam mengulas ayat-ayat al-Qur’an.
mencoba membahas tentang biografi, metode, corak serta alasan dan motivasi apa yang mendorong M.Quraish Shihab untuk menciptakan sebuah karya penafsiran yang berjudul Tafsir Al-Qur’an Al-Karim, Tafsir Atas Surat-Surat Pendek Berdasarkan Urutan Turunnya Wahyu. Kajian ini akan memberikan gambaran kefahaman beliau dalam mengulas ayat-ayat al-Qur’an.
BAB II
PERBAHASAN
2.1
Biografi Pengarang
M.
Quraish Shihab adalah seorang ahli tafsir kontemperari abad ini khasnya di
Nusantara. Beliau dilahirkan di Rappang. Sulewesi Selatan pada 16 Februari
1944, dan beliau berasal dari keturunan Arab. Ayahnya Prof. KH Abdulrahman
Shihab (1905-1986), adalah seorang ulama dalam bidang tafsir. Beliaulah antara
yang telah mengasas Universiti Muslim Indonesia ( UMI ) dan Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Alauddin, di Ujung Pandang.
M.Quraish Shihab mendapat
didikan peringkat awalnya dari ayahanda beliau, dan seterusnya belajar di
Sekolah Dasar dan lanjutan di Kota (Bandar) Malang, Jawa Timur, dan pada masa
yang sama belajar di Pondok Pasentren Darul Hadith al-Faqihiyyah. Seterusnya
pada tahun 1958 diusia 14 tahun, beliau dihantar melanjutkan pelajarannya ke
Mesir dengan memasuki thanawiyyah al-Azhar, seterusnya memasuki Universiti
al-Azhar dalam Fakultas Ushuluddin (Jabatan Tafsir dan Hadith). Pada tahun 1969
beliau melanjutkan pelajaran ke peringkat Master dalam bidang yang sama.
Pada tahun 1982, dengan
Disertasi berjudul Nazhm Al-Durar Li Al-Biqa’I, beliau berhasil meraih gelar
Doktor dalam ilmu-ilmu Al-Qur’an dengan penghargaan tingkat 1 (Mumtaz Ma’a
Martabat Al-Syarf Al-‘Ula). Dengan prestasinya itu, dia tercatat sebagai orang
pertama di Asia Tenggara yang meraih gelar tersebut.
Pengabdian dibidang
pendidikan mengantarkan Quraish Shihab menjadi Rektor IAIN Syarif Hidayatullah
pada tahun 1992-1998. Beliau juga dipercayakan untuk menduduki berbagai
jabatan. Antaranya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MPU) pusat tahun 1985-1998,
Anggota Lajnah Pentashih Al-Quran Departement Agama sejak 1989, Anggota MPR RI
1982-1987. Dan sehingga sekarang beliau adalah Dosen Pasca Sarjana Universitas
Islam Negeri (UIN) Jakarta dan Direktur Pusat Studi Al-Quran (PSQ) Jakarta.
Karya Penulisan M. Quraish Shihab
Diantara karya-karya M. Quraish
Shihab adalah sebagai berikut :
·
Mukjizat Al-Quran Di Tinjau Dari Aspek Kebahasaan,
Isyarat Ilmiah Dan Pemberitaan Ghaib ( Bandung : Mizan, 1996).
·
Tafsir Al-Amanah (Jakarta: Pustaka Kartini,1992).
·
Membumikan Al-Quran (Bandung: Mizan, 1995).
·
Studi Kritis Al-Manar (Bandung: Pustaka Hidayah,
1994).
·
Wawasan Al-Quran: Tafsir Maudhi Atas Berbagai
Persoalan Umat (Bandung: Mizan, 1996).
·
Tafsir Al-Quran Al-Karim: Tafsir Atas Surat-surat
Pendek Berdasarkan Urutan Turunya Wahyu (Bandung: Pustaka Hidayah,1999).
·
Pengantin Al-Quran (Jakarta : Lentera Hati,1999)
·
Tafsir Al-Quran (Bandung :Pustaka Hidayah, 1997)
·
Logika Agama: Batas-batas Akal Dan Kedudukan Wahyu
Dalam Al-Quran.
·
Tafsir Al-Manar, Keistimewaan Dan Kelemahannya (Ujung
Pandang: Iain Alauddin, 1984).
·
Mahkota Tuntuna Ilahi: Tafsir Surat Al Fatihah
(Jakarta: Untagma, 1988).
·
Tafsir Al-Misbah (Jakarta: Lentera Hati, 2003).
·
Menyingkap Tabir Ilahi: Tafsir Asma Al-Husna (Bandung:
Lentera Hati, 1998)
·
Al-Qur’an dan Maknanya (Jakarta: Lentera Hati)
Dan masih banyak lagi hasil karya yang ditulis oleh
beliau.
2.2 Latar
Belakang Penulisan
Pada tahun 1997 penerbit
pustaka hidayah telah menerbitkan karya penulis “ Tafsir Al-Qur’an Al-Karim”.
Buku ini beredar setelah buku terdahulu, yaitu wawasan Al-Quran, sebahagian
uraian yang disajikan di dalam kitab ini telah selesai penulisannya jauh
sebelum terbitnya wawasan Al-Quran,bahkan telah termuat dalam majalah Amanah
beberapa tahun yang lalu.
Ketika M.Quraish Shihab
menulis kitab tafsir ini, beliau lebih terpengaruh oleh pengalaman selama
belasan tahun mengajar tafsir di Perguruan Tinggi. Dalam satu semester hanya
beberapa belas ayat yang dapat diselesaikan pembahasannya, karena itu terjadi
banyak pengulangan dalam penafsirannya. [2]
2.3 Metode
Dan Corak Tafsir
Metode
yang digunakan di dalam Tafsir Al-Qur’anul Karim ini adalah dengan
menggunakan metode tahlili. Yakni menafsirkan ayat demi ayat sesuai
dengan susunannya dalam setiap surah dengan bentuk bil-ma’tsur. M.
Quraish juga mengemukakan uraian-uraiannya dengan corak lughawi yaitu meneliti
kosakata atau ungkapan Al-Quran dengan merujuk kepada pandangan pakar-pakar
bahasa, kemudian memperhatikan bagaimana kosa kata atau ungkapan itu
digunakan di dalam Al-Qur’an, lalu
memahami arti ayat atas dasar penggunaan kata tersebut oleh al-Qur’an.[3]
Beliau juga memberi muatan makna (pengertian) yang berbeda pada kata tersebut.
2.4 Sistematika
Penulisan Dan Penyusunan
Sistematika
penulisan M.Quraish Shihab di dalam kitab tafsir ini tidak menyajikan uraian
dengan mengikuti runtutan surah-surah sebagaimana tercantum di dalam mush-haf,
tetapi memilih mendasarkan pada perurutan masa turun surat-surat tersebut.
Yakni 24 surah yang dimulai dengan Al-Fatihah
sebagai induk al-qur’an, lalu disusuli dengan surat yang memuat wahyu pertama
iaitu surat Iqra’, selanjutnya surat Al-Muzzammil, Al-Muddatstsir,
dan seterusnya hingga surat Ath-Thariq.[4]
Berikut adalah perbedaan urutan surah mengikut Tafsir
Al-Qur’anul Karim dan Mush-Haf Al-Qur’an :
Tafsir Al-Quranul Karim
|
Mush-haf Al-Quran
|
Tafsir Al-Quranul
Karim
|
Mush-haf Al-Quran
|
|
Surah Al-Fatihah
|
Surah Al- Fatihah
|
Surah At-Takatsur
|
Surah At-Takatsur
|
|
Surah Al-‘Alaq
|
Surah Al-Muzzammil
|
Surah Al-Ma’un
|
Surah Al-‘Ashr
|
|
Surah Al-Muzzammil
|
Surah Al-Muddatstsir
|
Surah Al-Kafirun
|
Surah Al-Humazah
|
|
Surah Al-Muddatstsir
|
Surah At-Takwir
|
Surah Al-Fil
|
Surah Al-Fil
|
|
Surah Al-Lahab
|
Surah At-Thariq
|
Surah Al-Ikhlash
|
Surah Al-Ma’un
|
|
Surah At-Takwir
|
Surah Al-A’la
|
Surah Al-Falaq
|
Surah Al-Kautsar
|
|
Surah Al-A’la
|
Surah Adh-Dhuha
|
Surah An-Nas
|
Surah Al-Kafirun
|
|
Surah Asy-Syarh
|
Surah Asy-Syarh
|
Surah Al-Qadr
|
Surah An-Nasr
|
|
Surah Al-‘Ashr
|
Surah At-Tin
|
Surah At-Tin
|
Surah Al-Lahab
|
|
Surah Adh-Dhuha
|
Surah Al-‘Alaq
|
Surah Al-Humazah
|
Surah Al-Ikhlas
|
|
Surah Al-‘Adiyat
|
Surah Al-Qadr
|
Surah Al-Balad
|
Surah Al-Falaq
|
|
Surah Al-Kautsar
|
Surah Al-‘Adiyat
|
Surah Ath-Thariq
|
Surah An-Nas
|
2.6 Sumber Rujukan Tafsir Al-Quranul Karim
Uraian-uraian
tafsir dalam buku ini banyak merujuk kepada Al-Quran dan Sunnah. Selain itu
beliau juga banyak merujuk kepada pakar-pakar bahasa. M.Quraish shihab juga
banyak mengambil pendapat ulama’-ulama’ terkemuka dalam perbahasannya.
Antaranya adalah pendapat Muhammad Abduh, Sayyid Qutub, Al-Maraghi dan
lain-lain.
2.7 Keistimewaan Dan Kekurangan Tafsir
a)
Keistimewaan
Tafsir Al-Qur’an Al-Karim.
1.
Berbahasa
Indonesia. Untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia memahaminya.
2.
Kaedah yang
disajikan boleh jadi sesuai untuk dihidangkan kepada para mahasiswa yang
mempelajari mata kuliah tafsir.[5]
3.
Pemakai tafsir ini dikalangan cendekiawan dan ilmu.
b)
Kekurangan
Tafsir Al-Qur’an Al-Karim.
1.
Kurang digunakan
untuk rujukan.
2.
Kurang menarik
minat kebanyakkan orang.
3.
Penafsiran yang
bertele-tele dalam uraian mengenai pengertian kosa kata. Sehingga sukar
difahami dalam waktu yang relatif singkat.
4.
Berbahasa
Indonesia. Sukar untuk dipahami oleh pembaca yang tidak mengerti bahasa
Indonesia.
2.8 Contoh Penafsiran
إن الإنسان لفى خسر
- Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
Kata
al-insan (manusia) – sebagaimana telah diuraikan dengan terperinci pada surah
Al-Alaq –terambil dari akar kata yang dapat bererti “gerak /dinamisme” , “lupa”
merasa bahagia/senang” .
Ketiga
arti ini mengaggarkan sebahagian dari sifat atau ciri khas manusia: ia bergerak
bahkan seyogianya memiliki dinamisme ; ia juga memiliki sifat lupa atau
seyogianya melupakan kesalahan-kesalahan orang lain ; dan ia pun merasa bahagia
dan senang bila bertemu dengan jenisnya, atau seyogianya selalu berusaha
memberi kesenangan dan kebahagian kepada diri dan makhluk-makhluk lainnya.
Dapat
disumpulkan bahwa dalam Al-quran , semua kata al-insan ( الانسان ) yang menggambil bentuk definite ( ma’rifah) menunjukkan
kepada jenis-jenis manusia tanpa kecuali, baik mukmin maupun kafir.
Menyangkut
ayat yang ditafsirkan ini, sedikit catatan yang diberikan Abduh menyangkut kata
tersebut perlu dikemukakan, yakni bahwa kata manusia disini, walaupun bersifat
umum, tetapi tidak mencakup mereka yang tidak mukallaf seperti mereka yang
belum dewasa,atau gila. Selain mereka, semua manusia di dalam kerugian.
BAB III
KESIMPULAN
Memahami
isi kandungan Al-Qur’an adalah kewajiban bagi kita sebagai umat Islam. Oleh
karena itu, perlu bagi kita untuk mengkaji tafsir-tafsir khususnya yang telah
ada di Nusantara agar kita bisa memetik ilmu-ilmu dari para penulis
tafsir-tafsir tersebut. Dalam pembahasan makalah ini, penulis membahas tentang
tafsir Al-Qur’an Al-Karim tafsir Atas Surat-surat Pendek Berdasarkan Urutan
Turunnya Wahyu. Beliau adalah salah seorang mufassir terkenal di Indonesia,
yakni M.Quraish Shihab.
Dalam
tafsir ini, M. Quraish menggunakan metode
tahlili dengan bentuk penafsiran bil ma’stur. Adapun corak yang digunakannya adalah corak
lughawi yaitu meneliti
kosakata atau ungkapan Al-Quran dengan merujuk kepada pandangan pakar-pakar
bahasa.
Moga
pembaca mendapat info tentang biografi beliau sebagai seorang penulis, jaulah
keilmuan yang ditempuh, kitab tafsir beliau, nama kitabnya, metode, corak,
serta kandungan dari Tafsir ini.
muhaiyidin & aiesah
|
DAFTAR PUSTAKA
- Tafsir Al-Qur’an Al-Karim Atas Surat-Surat Pendek Berdasarkan Urutan Turunnya Wahyu. M. Quraish Shihab. Pustaka Hidayah. Cet.III. 1999.
-
11
[1]
Prof. DR. H. Rachmat Syafe’I
MA, Pengatar Ilmu Tafsir, (Pustaka Setia : Bandung), 2006, hlmn.214.
[2]
Tafsir Al-Mishbah/M.Quraish
Shihab/volume 1
[3]
Tafsir Al-Quran Al-Karim Atas
Surat-Surat Pendek Berdasarkan Urutan Turunnya Wahyu/M.Quraish Shihab/m/s vi
[4]
Tafsir Al-Mishbah/M.Quraish
Shihab/volume 1
[5]
Tafsir al-misbah/m.quraish
shihab.
Keren... :D
ReplyDeletekeren... :D
ReplyDeleteterima kasih.. hasil dari makalah semester kemarin.. syukri aba ni mahasiswa ushuludin ke..? yg satu kelas sama pak syamsul pd mata kuliah majaz al-Quran..?
ReplyDelete